Kamis, 19 Maret 2015

Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Perilaku Remaja

Situs jejaring sosial yang marak belakangan ini seperti facebook, twitter dan google plus adalah produk-produk teknologi yang kini sedang digemari banyak kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Dengan layanan ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan, ataupun sekedar mengetahui keadaan atau status teman atau kerabat.

Di sinilah pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagai yang masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi. Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin untuk kegiatan positif.
Di zaman globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat. Masalah yang menyangkut dengan pengetahuan, dapat kita atasi dengan begitu mudah karena adanya teknologi. Media sosial merupakan salah satu layanan dalam bidang teknologi yang membantu kita dalam bersosialisasi. Namun, tahukan Anda bahwa media sosial memiliki pengaruh buruk bagi kita? Ada banyak dampak negatif yang sering dilupakan jika sudah terlalu gandrung pada situs jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai permasalahan ini, entah itu dari segi kesehatan, psikologi, spiritual dan lain-lain. Berikut ini ada 5 dampak negatif dari Media sosial yang sering terlihat di sekitar kita.
1. Tidak peduli dengan sekitar
Kebanyakan orang saat sudah merasakan asyiknya online menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, entah itu pada saudara, orangtua atau teman. Bahkan, dengan dirinya sendiri pun lupa. Tidak peduli orangtua sedang repot butuh bantuan, tidak peduli lantai kotor dan harus disapu, tidak peduli sudah menjalankan ibadah sholat atau belum dan masih banyak lagi ketidakpedulian mereka disaat sedang asyik di dunia maya.
2. Kurang sosialisasi dengan lingkungan
Jika diperhatikan banyak remaja sekarang yang tidak akrab dengan tetangga sekitar. Mereka cenderung asyik mengurung diri di kamar memainkan jari jemarinya di keyboard komputer atau keypad handphone mereka. Sehingga kebiasaan ini menyebabkan mereka menjadi tidak dikenal di masyarakat, tidak mengetahui ada info apa di lingkungan sekitar dan sebagainya.
3. Menghamburkan uang
Akses internet menggunakan pulsa. Rata-rata bagi mereka yang kecanduan media sosial selalu menjaga pulsanya demi bisa bermedia sosial ria. Banyak juga remaja sekarang yang lebih memilih pulsanya didaftarkan untuk paket internet daripada untuk menelpon atau sms keluarga. Apalagi yang online via warnet, andai tarifnya 1500/jam dikalikan 4 jam saja sudah 6000 rupiah yang harus dihabiskan. Bagi yang sudah kecanduan terkadang mereka sampai bermalam di warnet, bisa dikalkulasikan bukan berapa biayanya?
4. Mengganggu kesehatan
Mereka yang sedang asyik di media sosial cenderung suka tidur larut malam dan melupakan perutnya sudah terisi makanan atau belum. Sudah tentu hal ini menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit.
5. Malas Belajar
Mirip dengan poin ke empat, jika terlalu asyik berMedia sosial ria menyebabkan malas untuk membuka kembali buku pelajaran sekolah atau kuliah. Hal ini salah satu sebab mengapa anak muda sekarang menjadi terlihat seperti “LOYO dan BODOH”.

Tetapi ada juga manfaat yang ditimbulkan dari media sosial diantara lainnya :
  1. Sebagai sarana untuk berbagi.Entah itu berbagi imformasi, atau berbagi pengalaman hidup baik suka maupun duka. Sebagai makhluk sosial, kita tentu ingin berbagi kegembiraan dan kesedihan dengan orang lain. Entah itu dengan teman dekat, sanak saudara, juga orang-orang yang kita kenal. Dijaman internet seperti sekarang, teman tak hanya kita temukan dalam dunia nyata saja, tapi juga dalam dunia maya.
  2. Sebagai sarana promosi.Bagi yang suka berdagang, media pemasaran bisa lebih meluas. Tak hanya dilakukan secara offline, tapi kini bisa dilakukan secara online. Salah satunya dengan memajang foto foto produk dan mempromosikan barang dagangan yang akan kita jual lewat facebook, website, ataupun blog pribadi. Dengan harapan, teman-teman yang ada di dunia maya tertarik setelah melihat barang apa saja yang kita tawarkan. Hingga memutuskan untuk membelinya.
  3. Sebagai sarana untuk menyalurkan hobi.Bagi yang suka menulis, jejaring sosial menyediakan banyak info-info lomba menulis sekaligus ajakan menulis dari para penulis yang lebih dulu terjun dalam bidang kepenulisan. Salah satunya lewat Facebook. Bahkan tak sedikit milis-milis yang bisa diikuiti oleh penulis pemula. Sebagai tempat untuk belajar dan menimba ilmu dari penulis yang lebih senior. Seperti milis penulis bacaan anak. Milis penulis lepas, juga milis-milis lainnya yang berhubungan dengan dunia kepenulisan. Tentunya kita bebas memilih untuk mengikuti milis apa saja yang sesuai untuk kita dan yang kita sukai.
  4. Sebagai sarana untuk berekspresi. Salah satunya dalam bidang menulis. Kita bebas mempromosikan tulisan kita tanpa takut diedit atau ditolak seperti yang dilakukan oleh media cetak. Baik berupa puisi, cerpen, ataupun dalam bentuk essay dan artikel. Entah itu lewat blog ataupun komunitas blog. Adapun komunitas blog yang bisa diikuti oleh penulis baik itu pemula ataupun yang sudah senior. diantaranya komunitas blogfam, blogindosiar, dan masih banyak komunitas blog di bidang dunia tulis menulis yang bisa diikuti. Bahkan kita juga bisa men-tag tulisan kita lewat facebook ataupun situs pertemanan yang lainnya.
Berikut merupakan saran-saran bagi orang tua untuk mendidik anak/remaja sejak dini tentang teknologi informasi :
1. Berikan kesempatan pada anak untuk belajar berinteraksi dengan komputer sejak dini.
2. Perhatikan bahwa komputer juga mempunyai efek-efek tertentu pada fisik seseorang. Perhatikan juga tata ruang dan pencahayaannya yang sesuai. Cahaya jangan terlalu terang dan jarak pandangan jangan terlalu dekat karena dapat mengganggu indera penglihatan anak.
3. Pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak.
4. Perhatikan keamanan anak pada saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian dari kabel atau CPU.
5. Awasi selalu pergaulan anak atau remaja, jangan sampai mereka bergaul dengan teman yang bukan tempatnya.


Penggunaan baik sosial media maupun teknologi komunikasi di Indonesia perlu dibatasi agar tidak merugikan diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara juga dengan memberikan pengetahuan pokok tentang cara penggunaanya. Peran pemerintah sangat dibutuhkan disini, karena pemerintah mempunyai wewenang untuk melakukan pembatasan tersebut. Tak hanya pemerintah, orang tua dan orang-orang terdekat juga berkewajiban melakukan pengawasan terhadap generasi muda disekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar